Obrolanku Bareng Numata ; Numata, Kompromi dengan Ego Pribadi

Janji bertemu dengan Numata pada hari Jumat (21/5) memang salah satu acara yang saya tunggu-tunggu. Maklum saja, tiga bersaudara ini cukup membuat saya kagum. Tidak hanya soal kreatifitas mereka bermusik, tapi juga kekompakannya sebagai anggota band yang notabene jga saudara kandung. Apalagi peran ibunya Tetty Kadi, yang sampai sekarang lagu-lagunya masih sering saya dengar di acara Secangkir Teh dan Kenangan bersama Opa. Setelah hari yang cukup sibuk, dengan sedikit masalah sore harinya, dengan terburu-buru saya menuju ke Hotel Santika. Beruntung, saya bisa bertemu dengan Inu dan Mhala di Lobi. Sayang sekali Tantra tidak ada di sana, karena harus beristirahat untuk menjaga kehamilannya.... Berikut petikan wawancara dengan mereka.

Dibandingkan band-band lain, musik Numata terbilang unik. Sebenarnya konsepnya bagaimana?
Kita konsepnya Band. Sejak kami berkomitmen membentuk Numata di Bandung, waktu itu Juli 2002, warna band ini memang sudah kami jaga. Kalau lagu-lagu sendiri alirannya terbuka. Semua genre kami bisa bawakan. Apalagi kalau memang disukai oleh pasar.

Bagaimana dengan singel tebarunya, Takkan rela? Lagu ini bercerita tentang apa?
Singel Takkan Rela ini sebenarnya singel ketiga dari album ketiga kita. Ceritanya tentang seorang yang baru putus dengan pacarnya. Tapi waktu ketemu lagi dengan sang mantan itu, dia ternyata tidak bisa melihatnya jalan dengan orang lain. Video klipnya sudah dibuat. Sebenarnya semua orang bisa mengartikan sendiri makna dari lagu ini kalau melihat video klipnya.

Ditujukan buat siapa?
Kalau untuk lagu ini kita berusaha agar semua kalangan ya, mulai dari yang paling muda sampai yang dewasa. Apalagi liriknya cukup mudah dicerna. Aransemennya sangat familiar bagi pendengar musik indonesia. Kami sengaja memilih  aliran yang variatif, dan memasukan unsur melayu dalam lagu ini. Karena masyarakat kita memang sangat dekat dengan warna melayu itu sendiri. Apalagi untuk yang pernah mengalami kisah yang sama.... Mudah-mudahan lagu ini bisa jadi teman buat mereka....

Sebagai saudara dan band sepertinya kalian kompak. Gimana caranya menjaga biar tetap akur?
Walau kita kakak beradik, sebenarnya kita tidak kompak-kompak amat. Yang namanya konflik tetap ada, karena pada dasarnya batas antara profesionalisme dan ego dari kakak beradik itu sangat tipis. Makanya kita sudah sepakat, untuk bisa kompromis dengan ego masing-masing.

Rencana ke depannya? Apalagi sekarang sudah mulai banyak tuh pendatang baru di musik kita.
Numata tetap bakal jalan ya... Sampai sekarang kita sudah mengeluarkan 3 album. Rencananya album ke empat kita, Insya Allah rilis akhir tahun ini. Sebenarnya kalau menurut jadwal memang terlambat sich. Soalnya selain sibuk dengan Numata, saya juga (Mhala) sibuk ciptain lagu buat penyanyi lain. (ted)

Komentar

KhieQ Modjo mengatakan…
Semoga ntar aku bisa membawa Sheila On 7 ke radio favoritku "RADIO TELSTAR"...aamiin

Postingan Populer