7 DOA SEORANG IBU

 Ketika kita bicara tentang keajaiban, maka keajaiban itu sebenarnya sudah ada jauh sebelum, kita mampu untuk berkata, menangis dan memohon, karena keajaiban itu begitu dekat, Ia memberikan kesegaran dari tiap dahaga untuk insan yang dikasihinya, siapa sih yang tidak paham tentang cintanya? Siapa sih yang tidak sadar akan kemaha sempurnaanya, yang dititipkan pada kita semua, sebuah ungkapan yang selalu kita dengar semenjak kita mampu berkomunikasi, siapa sih dia? Siapa lagi kalau bukan IBU, ibu kita sendiri.

 
Dia tidak menginginkan apapun dari apa yang sudah terjadi, dia tidak mengharap apapun dari apa yang telah di berikan, dan dia tak pernah tau bahwa cinta yang begitu besar telah ia berikan, namun satu hal yang pasti dia Hidup untuk kita: jika suatu hari maya pada ini ditakdirkan untuk menjadi gelap, mungkin dialah yang akan menjadi cahaya untuk kita.
Inilah perumpamaan dari besarnya cinta seorang ibu, cinta yang kadang kita abaikan, Bahkan tak terpahamkan oleh kelimpahan kedaan yang ada, walau hal sederhana yang kita pikir, sebuah tingkah yang menyakiti perasaannya sering kita lakukan, kadang ia menangis, dengan tingkah laku dan perlakuan kita, tapi taukah kita ada 7 keadaan yang dialami seorang ibu yang membuatnya berserah pada sang Pencipta dan menghaturkan untaian doa untuk kita – anak anaknya , : Inilah 7 keadaan itu dan 7 doa yang Ia panjatkan: 
 
Doa Ibu saat sedang mengandung Kita
Masa-masa saat kehamilan adalah masa yang paling menyenangkan, walau kadang bagi seorang ibu hal ini adalah masa yang juga melelahkan, masa dimana seorang ibu harus merasakan sebuah beban yang ada dalam tubuhnya hari demi hari terus bertambah, usia kandungan 1 hingga 4 bulan pertama , adalah masa dimana seorang ibu mulai merasa tidak nyaman dengan pola konsumsinya, untuk beberapa orang yang memiliki ketahanan tubuh yang lemah, maka masa ini bisa jadi masa yang cukup berat, seiring dengan perjalanan waktu kandungan itu semakin berat terutama di masa 5 – 7 bulan, ibu sudah mulai merasakan gerakan-gerakan kecil dalam rahimnya, sebuah tempat yang paling kokoh dimuka bumi ini, dimasa-masa ini Ibu mulai sering merasa cepat lelah dengan aktivitasnya, tapi yang pati ia tidak perrnah mengeluh, ia hanya bersyukur dan tetap beraktivitas seperti biasanya, serta tidak lupa rangkaian doa yang ia haturkan pada Tuhan, akan harapan bagi sang jabang bayi yang sangat di nantinya: dalam keadaan ini Ibu berdoa : agar anak yang dilahirkan nanti sehat, tidak kekurangan satu apapun . 
 
Doa Ibu saat setelah melahirkan kita.
Setelah 9 bulan mengandung, akhirnya malaikat itu telah hadir di tengah-tengah keluarga, itulah kita dengan segala kelemahan yang ada, sebuah keterbatasan yang menjadikannya Indah karena akan membuat orang yang memandangnya menjadi takjub, sayang, dan ingin memeluknya,mungkin seperti itu aku menggambarkan kondisi kita saat masih bayi” . Dimasa-masa itu ibu berjuang dengan suka citanya, mengurus simungil, dan disaat yang sama harus juga mengurus keluarga, tapi yakin deh coba perhatikan ibu kita, semburat wajahnya tetap merekah, senyumnya tidak pernah layu, karena ia yakin bahwa inilah kehidupan yang ia persembahkan untuk sang buah hati, dalam keadaan ini Ibu tidak pernah lupa menghatur untaian kata syukur kepada yang Mahakuasa dalam bait-bait doanya, Ia memohon: Ya Tuhan kuatkanlah bahu ku” untuk memikul semua beban ini, beban yang kuyakini akan menjadi Izzah untuk keluarga kami, jadikanlah ia tetap sehat, tumbuhkanlah dia menjadi anak yang soleh, anak yang nantinya bisa berguna untuk keluarga, bangsa dan agama. 
 
Doa Ibu saat mendampingi kita ketika masih anak-anak sampai Masa Remaja
Setelah menginjak masa usia sekolah ibu yang bijak, kembali disibukkan dengan berbagai kebutuhan pendidikanku, mulai dari pilihan sekolah, biaya pendidikan, seragam, bekal yang akan kubawa, sarapan pagi ku, hingga uang jajan yang selalu ia berikan nantinya, tapi hal-hal tersebut bukan suatu yang melelahkan baginya, inilah nafas dan tenaga yang telah terabdikan untuk satu genarsi yang tuhan titipkan, ia begitu bersemangat, sangat bahagia dengan apapun ketika itu menyangkut masa depan anak-anaknya – siapa lagi kalau bukan masa depan kita sendiri. Tahun demi tahun kita lewati setiap jenjang dalam pendidikan kita lalui, Taman kanak-kanak, Sekolah dasar, SMP, SMA hingga perguruan tinggi, ia selalu sabar mendampingi kita dari tiap jenjang itu, mulai dari membantu kita mengerjakan PR –PR disekolah, mencucikan seragam sekolah saat kita terlalu sibuk dengan aktivitas ekstra kulikuler.Bahkan kadang kita sudah berani untuk membentaknya, membantah nasehatnya yang kita anggap bertentangan dengan apa yang kita pikir, walau kondisi itu sebenarnya tidak demikian adanya. Namun itulah Ibu, ia selalu sabar untuk mendidik kita dari tiap usia yang kita lewati, disaat-saat masa pertumbuhan ini, Ibu yang baik, selalu tersenyum dengan segala usaha yang ia lakukan untuk kita, dan ia menguatkan usaha tersebut dalam doa-doa yang ia panjatkan setiap malamnya, doa itu adalah :
Berilah sekiranya petunjuk pada anak ku, agar ia mampu melihat yang baik itu baik, dan yang salah itu salah, jadikanlah terang baginya untuk hal-hal yang membawa kesuksesan baginya dan lindungilah dia dari orang –orang yang ingin menyakitinya.


Doa Ibu Saat anaknya menikah.
Seiring dengan berjalannya waktu usiapun terus bertambah, dan setiap insan memasuki tahap pendewasaannya, masa dimana mengharuskan setiap orang untuk melakukan sebuah pilihan dengan arah hidupnya, karena inilah siklus kehidupan, siklus yang berjalan dengan tahapan kemuliaan,tahap yang saling melengkapi dari tahap sebelumnya dan inilah salah satu tahap yang akan dilewati oleh setiap insan tersebut , Tiba Saatnya menikah, Dalam tahap ini ibu sudah tidak bisa mendampingi lagi, seperti hari-hari sebelumnya,namun bukan berarti cinta itu berhenti sampai disini, ibu yang bijak akan tetap menemukan kegelisahannya, sebuah kegelisahan suci yang lahir dari kasih yang terdalam seorang ibu, tapi Ibu tetap harus melepaskan kita, untuk kebahgian kita, dan ibu berdoa : dimalamnya menjelang pernikahan kita agar anaknya bisa bahagia dengan orang yang dia pilih, yang nantinya dapat menjaga dan memberinya kasih sayang serta cinta seperti cinta yang selama ini dia mimpikan.

DOA Ibu saat memperoleh CUCU.
Saat cucu pertama lahir, kebahagiaan menyelimuti keluarga, suka cita, menjadi satu pautan dalam doa yang teruntai selama ini, telah hadir lagi satu generasi, satu generasi yang menjai pelengkap dari kebahagiaan keluarga, semua orang datang, memberikan selamat atas kebahagiaan ini, dari mereka terdapat pula yang memberikan Kado, memanjatkan doa, dan berbagai cara untuk menunjukkan suka cita itu, ditengah kebahagiaan itu sang bunda yang sudah semakin tua, tetap tersenyum cerah dan haru, dia semakin merasa tugas-tugasnya sudah lengkap, ditengah ke bahagiaan itu sang bunda tetap tersenyum untuk memanjatkan doa pada sang khalik : ya tuhan berilah cinta dan limpahan rahmat mu untuk cucuku, jadikanlah dia anak yang soleh, yang selalu berbakti kepada ibu Bapaknya, dan berilah kiranya kesabaran untuk anakku ya Tuhan, karena tugas orang tua sangatlah berat, berilah ketabahan sebagaimana ketabahan yang engkau limpahkan kepadaku saat merawatnya semenjak kecil hingga kini. (doa Ibu ke Lima) 
 
Doa IBU untuk kita saat Ia Sakit
Waktu terus berjalan, dan seiring dengan berjalannya waktu kesehatan ibu semakin menurun, kondisi ini terus dialaminya di usia senjanya, kadang penyakit itu datang pada saat-saat ketika ibu masih harus mengerjakan beberapa pekerjaan yang masih di urusinya di usia tua, kadang rasa lelah menghampirinya, namun ia selalu saja ingin tetap beraktivitas, saat anak-anaknya menegur untuk jangan bekerja lagi dan tinggal bersama anak-anaknya ibu yang baik selalu bilang kalau ia tidak ingin merepotkan anak-anaknya, ia meyakinkan pada anak-anaknya jika kondisinya baik-baik saja, ia bahkan bilang, jika kondisinya akan menjadi baik jika tetap ada dirumah, kadang kita juga sedih dengan kondisi ibu, tapi kita cenderung merasa tega untuk mengiyakan dari keinginan ibu, yang sebenarnya kita masih bisa untuk membujuknya! Dan kita enggan untuk membujuknya kembali dengan alasan, “ Itu memang keinginan Ibu sendiri” , ditengah keesibukkannya yang ada ibu jatuh sakit, sakit yang biasa ditemui di usia tua, tapi yakinlah saat sakit sekalipun ibu tetap masih ingat anak-anaknya, dalam kondisi sakit ini ia tetap berdoa pada tuhan yang dia tujukan pada anak-anaknya, doa itu adalah :
Ya tuhan Limpahkanlah Rezki kepada anak-anak ku, berilah sekiranya apa yang menjadi kebutuhannya, dan janganlah engkau kurangkan nikmat mu, serta berilah nikmat kesehatan padanya agar ia menjalankan kehidupan ini lebih baik.

DOA Ibu untuk Kita SAAT SEBELUM MENINGGAL
Karena penyakitnya yang berkepanjangan, membuat kondisi tubuh ibu semakin lemah, ia sudah tidak lagi mengurus pekerjaan yang belakangan ini masih disibukkinya, jangankan untuk beraktivitas, menggerakkan tubuh saja’ ibu sudah semakin sulit, untuk mengurangi beban ini kami anak-anaknya, berinisiatif kembali kerumah dan bergantian menjaga Ibu, kami sadar bahwa kondisi ibu saat ini tidak memungkinkan lagi untuk kita bawa keluar kota hidup bersama kami, namun dalam kondisi inipun ia bersikeras meminta kami anak-anaknya untuk tidak repot-repot menjaganya, ia meminta agar anak-anaknya tetap saja bekerja seperti biasa berkumpul bersama keluarga, tidak usah menjaga ibu, kami tau sikap keras kepala ibu ini bukan tanpa sebab, hal ini muncul dari rasa sayang ibu kepada kami semua, ia tidak ingin kami menjadi sedih dengan keadaan ibu, ia tidak ingin anak-anaknya menjadi repot gara-gara ibu, Ohh Ibu sungguh besar cinta mu kepada kami, dan sampai detik inipun aku belum tau bagaimana harus membalas semua kebaikan mu itu, di tengah kecamuk jiwa ku” , tanpa terasa air mata ini menetes dipipiku, saat kepala ini tertunduk diatas pelipisnya dan tanpa sengaja” percikan airmata itu jatuh di dahinya, kejadian itu membuat ibu terbangun di tengah istrahatnya siang itu, ibu yang baik tetap terlihat cantik di usianya yang sudah tua tersebut, dia tersenyum padaku, dan menarik pundakku untuk mendekatkan ketelingaku, ia berbisik padaku dengan suara lemahnya ibu berkata : Ibu sayang kalian, ketika masa ini lewat, jangan pernah sedih dengan kepergian ibu, karena ibu selalu hidup dihati kalian. Saat bisik itu berakhir, ibu juga menarik nafas panjang dengan sebuah senyuman teruntai manis diwajahnya ia meninggalkan kami, saat itu genggaman ibu terbuka, kutemukan sepucuk kertas jatuh dari tangannya, dengan hati yang terpukul aku memungut kertas tersebut, tanpa berpikir tentang suatu hal aku membuka remasan kertas tersebut, dan tanpa kusangka itu adalah bait doa yang ia tulis menjelang akhir hidupnya, dengan sisa semangat yang ada ibu menulis: Tuhan terima kasih atas kesempatan yang telah engkau berikan pada ku, amanah yang telah engkau embankan pada ku telah hamba jalankan, dan kini biarkan cinta ku tetap utuh pada mereka, kutitip cinta ini pada mu Ya Tuhan, dan biarkan ini menjadi suratan indah yang akan kudengar di alam surgawi.Amin.
Dan Ibu pergi dengan penuh cinta dihatinya untuk kita semua.



Komentar

Postingan Populer