ADA YANG SERING MERASA BOSAN ? AWAS HATI HATI
Hari Jumat 29 Januari 2021, Indonesia masih sibuk dengan issue Covid yang katanya masih tinggi, dimana informasi ini seliweran diberbagai platform media komunikasi baik itu TV, pemberitaan online,maupun social media,jujur ini sebenarnya membuat saya bosan dengan tema berita ini, ya…..mungkin karena terlalu monoton dan itu itu saja, padahal pesan yang ingin disampaikan adalah Covid itu berbahaya,maka ikuti semua anjuran dan protokol yang sudah pemerintah tetapkan.
oke udah cukup …..
pasti udah taukan apa yang aku maksud, yaitu
BOSAN .
Seperti yang kita tahu bahwa Bosan ini
adalah kategori istilah yang menggambar
kondisi seseorang, misalnya seperti saat
ada yang lucu maka orang bereaksi dengan tertawa, atau kondisi kecewa maka akan
muncul ekspresi sedih, tapi saya melihat bahwa Bosan ini adalah penyakit yang
sangat berbahaya bayangkan saja, hanya gara gara bosan, seorang karyawan yang
tadi sangat antusias bekerja, bahkan berperstasi dikantornya namun saat
dihinggapi kondisi ini, bisa mengalami perubahan yang sangat drastic dalam
ritme kerjanya hingga mempengaruhi hasil kerjanya sendiri.
Saya pernah punya teman semasa kuliah dulu,
dia seorang penggiat organisasi dan sangat aktif melakukan kegiatan diorganiasinya
serta tidak pernah melewatkan perkuliahan, intinya dia orangnya sangat
disiplin, saat ada diskusi di organisasinya dia ikut, saat kuliah dia juga
hadir, sehingga kami menyebutnya sebagai akvitis teladan, saya cukup akrab
dengan dia kadang saya juga bertanya kepada teman saya ini, apa sih sebenarnya
cita cita kamu, tau g apa jawabannya,dia bilang saya hanya ingin bisa
bermanfaat untuk lingkungan saya dan menjadi pejuang untuk rakyat miskin yang
tertindas oleh penguasa, yach…. Pokoknya obrolan khas mahasiswa pada umumnya.
Nah seiring berjalannya waktu, karena sudah
memasuki semester akhir maka tugas kuliah sudah semakin banyak, terutama
penyelesaiaan skripsi membuat teman saya ini mulai disibukkan dengan kegiatan
yang lebih banyak, dimana dia harus fokus dengan akademiknya, untuk konsultasi dan
revisi proposal skripsi, tapi itu tadi organisasinya tetap jalan terus, nah
disela sela tugas ini, dia mulai merasakan ada yang kurang nyaman dengan
hidupnya, dan tidak menemukan apa yang selama ini dicarinya pada rutinitas yang
ia jalani sebagai mahasiswa tersebut, dan singkat cerita akhirnya dia mengambil
cuti kuliah, saya dan teman teman lainnya merasa heran dengan keputusan yang
diambil oleh teman kita ini, ada apa ? padahlkan sebentar lagi sudah hampir
selesai, kenapa tiba tiba harus mengambil cuti, padahal selama ini kita melihat
bahwa tidak ada masalah yang berarti dengan keadaannya, akhirnya sebagian dari
kita sudah banyak yang selesai, dan waktupun terus berjalan kabar dari teman
saya ini sudah tidak ketahuan,akhirnya saya mencoba untuk menghubungi dia untuk
mencari tahu kondisinya saat ini.
Hari itu Jumat sama seperti hari ini, kami
janjian bertemu di salah satu Mesjid
yang ada di kota Makassar, saat tiba waktu pertemuan seperti hal persahabatan
pada umumnya, pertemuan ini seru banget karena sudah hampir satu tahun tidak
berjumpa, dan saling bercerita,tentang aktivitas masing masing, nah dalam kesempatan ini, saya
mencoba untuk mencari tahu apa nih penyebabnya sampai dia memutuskan cuti
panjang, dan tidak segera menyelasaikan kuliahnya.
Bro, kenapa lama sekali Cuti,itu bagaimana
kuliah ? mau diwisuda tidak ( ucapku sambil bercanda kepadanya ), kayaknya
nanti saja Ted …. (jawabnya ), saya merasa jenuh dengan kegiatan dikampus,
hampir setiap hari saya menemukan pola yang sama dalam aktivitas saya makanya
pengen istrahat dulu, untuk masalah wisuda nanti sajalah, kalau mood sudah
balik
Teng… teng !!!!!!!!
Gara gara Bosan dengan rutinitas Wisuda di
depan Mata di tunda dua semester…. Minta ampun.
BOSAN
ADALAH TANDA KETIDAKBAHAGIAAN
Belajar
dari dua kejadian diatas kemudian saya jadi mikir,emang Bosan efeknya bisa
sampai se absurd itu ya, tidak disangka juga bahwa keputusan besar memilih
untuk menunda wisuda hanya gara gara bosan.
Tapi
memang sih, Bosan ini menjadi momok yang mengerikan menurutku,karena bagi orang
yang ingin berproses dan tumbuh, salah satu tantangan yang terbesar menurutku
adalah rasa Bosan lho,dan ini tidak disadari oleh banyak orang, kebanyakan dari
kita berfikir bahwa rasa bosan yang menghinggapi kita itu adalah hal yang
normal dan biasa aja, padahal bisa saja itu adalah monster yang bakal memakan
mu kapanpun.
Saya
pernah meriset secara sederhana tentang rasa Bosan ini, dimana menurut Educational
Psychology Review yang terbit tahun 2012, mengatakan bahwa kebosanan itu merupakan perpaduan antara
kurangnya kegembiraan neurologis serta kondisi psikologis berupa ketidakpuasan,
frustrasi atau ketidaktertarikan dan semua yang berhubungan dengan kurangnya
stimulasi.
Teman
teman juga harus sadar bahwa Kebosanan merupakan situasi yang sering dialami oleh
semua orang,jadi bukan hanya sama kamu saja, kondisi ini bisa menyerang siapapun baik itu
laki-laki maupun perempuan, usia juga tidak pandang bulu, bosan dalam rutinitas
pekerjaan, kuliah, dan bahkan dalam hubungan asmara.
Saat bosan melanda, efek yang dirasakan waktu seperti kayak
lambat aja, tidak punya selera untuk melakukan kegiatan, jadi kurang fokus,
insecure, malah yang parah adalah tidak ingin melakukan apapun, mager (malas
gerak ) terus bawaannya, dan tidak mau kemana mana. Bagi mereka yang mengalami
masalah kebosnan ini pasti penyebabnya yah karena lingkungan tempat mereka
beraktivitas sudah tidak menarik lagi, mungkin cenderung monoton, atau dia
merasa stag pencapaiannya segitu gitu aja .
SATU HAL LAGI YANG INGIN AKU CERITAKAN;
Apa yang akan kamu pilih jika ada banyak like bisa kamu
terima dari postingan instagram mu dan itu membuat mu senang, ketimbang
menyelesaikan tugas dari dosen agar besoknya bisa dikumpul, saya yakin kamu
akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain instagram, hal lain lagi
misalnya, saat atasan kamu meminta untuk menyelesaikan laporan secepat mungkin
kadang kamu meminta toleransi sampai dengan beberapa jam kedepan baru bisa
diselesaikan, dari waktu panjang yang kamu minta tersebut,coba bandingkan
antara jumlah waktu yang kamu gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan
waktu yang kamu gunakan untuk hal hal lain yang tidak ada hubungannya dengan
pekerjaan, setelah dibandingkan coba ukur dengan hasilnya, jika pekerjaan mu
selesai sesuai dengan waktu yang ditetapkan,walau kamu masih bisa menggunakan
waktu untuk hal lain,bebarti kamu termasuk normal, tetapi jika ternayata
pekerjaan malah tidak selesai (dengan asumsi tidak pekerjaan lain yang
mendesak), fixs……. Kamu orang yang bosanan ( Hati hati lho )
Bersambung …..
Komentar